Bandara Internasional Korea Selatan : Incheon
Bandar Udara Internasional Incheon (IATA: ICN, ICAO: RKSI) (bahasa Korea: 인천국제공항) adalah bandar udara terbesar di Korea Selatan dan merupakan salah satu yang terbesar di Asia. Bandara ini menggantikan Bandar Udara Internasional Gimpo yang sekarang distatuskan sebagai bandara domestik kecuali penerbangan international ke Bandar Udara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang dan Bandar Udara Internasional Hongqiao di Shanghai, RRC. Berdasarkan survei dari Global Traveller bandara ini merupakan yang terbaik di dunia selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2006, 2007 dan 2008. Berperan sebagai bandara penghubung untuk kawasan Asia Timur, terdapat 63 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan ke bandara ini.
Setelah Olimpiade Musim Panas 1988, lalu lintas udara menuju Korea Selatan meningkat. Pada dekade 1990-an, hal itu semakin jelas bahwa Bandar Udara Internasional Gimpo tidak mampu mengatasi peningkatan lalu lintas udara. Untuk mengurangi beban Bandara Internasional Gimpo, pembangunan Bandara Internasional Incheon dimulai pada bulan November 1992. Dibangun di atas tanah reklamasi antara Pulau Yeongjong dan Pulau Youngyu, memakan waktu 8 tahun untuk pembagunan, dengan tambahan 6 bulan untuk pengujian. Bandara Incheon secara resmi dibuka pada bulan Maret 2001.
Awalnya, ada banyak masalah, terutama yang melibatkan handling bagasi, yang memerlukan sistem yang dapat dioperasikan semi-otomatis. Sebagian besar masalah yang tetap dalam waktu 1 bulan, dan bandara mulai beroperasi secara normal.
Lalu lintas udara meningkat tajam, dan pada awal tahun 2002, menjadi jelas bahwa bandara akan jenuh pada tahun 2006. Akibatnya, pembangunan tahap kedua dimulai pada bulan Februari 2002. Awalnya, pembangunan dijadwalkan berakhir pada bulan Desember 2008. Karena Olimpiade Musim Panas 2008 pada bulan Agustus 2008, namun, jadwal konstruksi disesuaikan untuk memungkinkan pembangunannya berakhir pada Juli 2008.
Pada tanggal 15 November 2006, Airbus A380 mendarat di bandara sebagai bagian dari leg pertama perjalanan sertifikasinya. Pengujian di landasan pacu, taxiway, dan ramp menunjukkan bahwa bandara mampu menangani pesawat Airbus A380.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan, Incheon dan perusahaan logistik besar Korea, Hanjin Corporation (perusahaan induk dari Korea Flag carrier, Korean Air), sepakat pada tanggal 10 Januari 2008 untuk membangun rumah sakit berlantai 9 di dekat bandara. Setelah pembangunan selesai pada tahun 2011, Yeongjong Medical Centre diharapkan untuk melayani warga di dekatnya dan sebagian dari 30.000 wisatawan medis setiap tahunnya.